About

Pekan Taaruf UIKA Bogor 2011

Taaruf (Ospek)merupakan kegiatan pengenalan kampus kepada mahasiswa baru UIKA yang diselenggarakan selama 1 Pekan. Tahun ini Ta'aruf UIKA Tahap1 2011, diikuti oleh 781 Mahasiswa UIKA 2011

Foto bersama Rektor UIKA Bogor (Prof. Dr. Ramly Hutabarat, S.H, M.Hum.

Rektor UIKA Meninjau Pameran dan berbelanja di stand KOPMA UIKA Bogor, membeli aksesories khas UIKA dan beberapa barang lainnya

Pameran Berbagai Produk Hasil Kreativitas Anggota KOPMA UIKA

Pameran Produk KOPMA UIKA, berbagai aksesories, Baju Batik, Tas Batik, Mug UIKA, Pin, Helm Batik, Buku, Bunga, dll dipamerkan

Presentasi dan Perkenalan UKM KOPMA UIKA Bogor

Presentasi Perkenalan UKM KOPMA Kepada Mahasiswa Baru Universitas Ibn Khaldun Bogor, pada saat Taaruf (OSPEK) Mahasiswa Baru 20011

Bazar Buku

KOPMA UIKA mengikuti Bazar Wirausaha yang diselenggarakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UIKA Bogor

Selasa, 09 Oktober 2012

Struktur Kepengurusan 2012-2013 Sesuai SK Rektorat


Pembina 1                                  : Fery Andhika S.EI
Pembina 2                                  : Nurdin Al Azies (FT/I/VI)
Pembina 3                                  : Eva Kholivatul Aslamiyah (FKIP/PBI/IV)
Ketua Umum                              : Faizal Fadjri (FT/I/II)
Sekretaris                                   : Masrur Ahmad (FT/I/II)
Bendahara                                  : Dana Wijayantti Rubayah (FAI/PGMI/II)
Koordinator Bidang Usaha           : Dewi Destiana (FAI/EI/II)
Staff Bidang Usaha           : Deva Adhira (FAI/EI/II)
                                        Rina Nurdiana (FAI/EI/II)
                                        M Zaelani (FE/Manajemen/II)
                                                  Idul Syahrial (FAI/EI/II)
                                        Asep Awaludin (FAI/EI/II)
                                        Dina Fitriati (FAI/EI/II)
Koordinator Bidang Pelatihan        : Maulana Munazir (FKIP/PBI/II)
          Staff Bidang Pelatihan        : Laqiyatul Hikmah (FAI/EI/II)
                                                  M Rizal Azali (FAI/PAI/II)
                                                  Eq Ali Fauzi (FT/I/II)
                                                  Sanief Maulana (FE/Akutansi/II)
                                                  Heni Winarni (FKIP/PLS/II)
                                                  Rini Khoirunnisa (FAI/EI/II)
Koordinator Bidang HRD              : Atina Firli (FE/Akutansi/II)
          Staff Bidang HRD               : Ade Yansyah (FT/I/II)
                                                  Jemy Subagya (FT/I/II)
                                                  Eka Okti Purnama (FAI/EI/II)

Proses Kreatif Berwirausaha


 Kita berani berpikir kreatif.
Itu berarti kita sudah berani mengambil risiko


 SALAH satu tugas kita sebagai pengusaha, selain memiliki ketrampilan interpersonal, leadership, dan managerial, juga harus mampu melakukan tugas kreatif. Kreativitaslah, unsur penting eksis dan berkembangnya sebuah usaha. bagi entrepreneur, seolah tiada hari tanpa kreativitas. Saatnya kita terus kreatif. Apalagi, kalau di bagian sebelumnya, kerap disebut-sebut angka luar biasa pertumbuhan kewirausahaan di Amerika Serikat, di Indonesia sendiri, keragaman usaha maupun jumlah wirausahawannya, belum sebanyak di Amerika Serikat ataupun di negara lain. Di Amerika Serikat misalnya, ada bisnis yang masih langka dan belum memasyarakat di Indonesia, yakni bisnis menyewakan pakaian dan perlengkapan bayi. 

Jadi sebenarnya banyak macam usaha yang bisa kita kerjakan, asal kita mau kreatif. Dalam hal apa saja, kita harus kreatif? Kreatiflah dalam beberapa hal, antara lain, memilih jenis usaha dan memilih waktu untuk memulainya. Maka, jangan ragu menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap unsurnya bisa kreatif. Jadikan setiap sudut, setiap suasana dalam usaha Anda, kondusif bagi munculnya ide-ide kreatif. Kreativitas itu sendiri, memang memerlukan proses, yakni proses kreatif. Jadi pada awalnya, untuk kreatif itu perlu persiapan, meski secara tidak formal. Tinggal, bagaimana kita sendiri membuat suasana kerja itu kreatif. 

Dalam prosesnya, ternyata kreatif itu juga membutuhkan konsentrasi kita. Padahal, yang kerap terjadi, saat kita melakukan konsentrasi, malah menemui jalan buntu. Akibatnya, kita tak bisa berbuat apa-apa, dan berangsur-angsur menjadi frustrasi. Dan, sebenarnya frustasi itu merupakan bagian dari proses kreatif itu sendiri. Dalam kondisi inilah, menurut saya, sebaiknya kita tidak menyerah atau putus asa. Jangan berhenti sampai di situ. Yakinlah, pada saatnya, wawasan atau iluminasi akan muncul.

 Kemudian, kita melewati proses kreatif berikutnya: inkubasi atau pengendapan masuk ke dalam alam bawah sadar. Pada saatnya, yaitu pada kondisi yang tidak disengaja, bisa saja muncul iluminasi itu artinya ide kreatif telah kita temukan. Langkah penting untuk ini, mengolah atau menjalankan ide kreatif menjadi konkret, demi kemajuan bisnis kita. Bahkan menurut kami, demi kepuasan pelanggan pun, perlu pendekatan kreatif. Kreatif, juga kata kunci dalam urusan mencari modal atau dana pengembangan usaha, peningkatan kegiatan produksi, perbaikan desain, pemasaran, dan lain sebagainya. Orang kreatif, adalah orang yang berani mengambil risiko. 

Hanya tinggal seberapa besar sebenarnya kualitas kreativitas itu akan mempengaruhi risiko usaha yang dijalankan. Bahkan, seseorang yang berani berpikir kreatif, berarti dia sudah berani mengambil risiko. Kami pun yakin, hanya pengusaha yang berani mengambil risiko itulah yang usahanya dapat berkembang maju, baik untuk saat ini ataupun untuk masa depan.

Rabu, 19 Oktober 2011

Materi Mentoring Bisnis Enterpreneurship

Berikut adalah materi pertemuan 1 Mentoring Bisnis KOPERASI Mahasiswa UIKA Bogor
Enterpreneurship


Rabu, 05 Oktober 2011

Profile Kopma UIKA Bogor


Devinisi dan bentuk

Devinisi; organisasi yang berbadan hukum koperasi sekaligus merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Koperasi Mahasiswa UIKA adalah organisasi berbadan hukum koperasi sekaligus merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)di lingkungan Universitas Ibn Khaldun Bogor, beranggotakan orang per orang yang telah terdaftar sebagai anggota. Karena merupakan UKM juga,maka Koperasi Mahasiswa UIKA berada di bawah pembinaan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.Hubungan kelembagaan dengan organisasi intra kampus lainnya, Kopma UIKA berdiri sejajar dengan UKM-UKM lain.

Asas
Asas Koperasi Mahasiswa UIKA adalah syariah

Prinsip
Prinsip-prinsip yang dipegang ”Kopma UIKA” adalah:
  • Keanggotaan yang suka rela dan terbuka.
  • pengelolaan dilakukan secara demokratis.
  • Partisipasi aktif dari anggota.
  • Otonomi dan kemandirian.
  • Pendidikan,pelatihan dan penginformasian.
  • Kerja sama antar koperasi.
  • Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
  • Kepedulian terhadap lingkungan.
  • Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

Tujuan
Adapun tujuan pendirian Koperasi Mahasiswa UIKA adalah:

  1. Meningkatkan kesejahteraan anggota menjadi kader koperasi yang profesional, tangguh, berwawasan luas dan Mandiri Finansial.
  2. Menciptakan kader koperasi yang memiliki komitmen dan loyalitas yang tinggi.
  3. Memajukan gerakan koperasi dalam rangka membangun tatanan perekonomian nasional yang adil dan demokratis.
  4. Mewujudkan tridharma perguruan tinggi.
Visi

Menjadikan Koperasi Mahasiswa UIKA Bogor yang kuat dan kokoh, yang siap melayani mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam

Misi

Menumbuhkan Semangat dan Jiwa Kewirausahaan Kepada Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor
Mendorong Kreatifitas dan Inovasi Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor
Meningkatkan Kesejahteraan Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor


Strategi

Membangun Sinergi Antara Mahasiswa dan Pihak-Pihak Terkait Melalui Bentuk Kerjasama Kemitraan
Melakukan Pembinaan Kewirausahaan secara berkala kepada anggota, guna melatih dan mendidik anggota KOPMA UIKA untuk lebih kreatif dan Inovatif dalam pengelolaan usaha
Membangun Jaringan Komunikasi, Koordinasi Yang Luas dan Kuat Dalam Upaya Membuka dan Membangun Market Bagi Produk-Produk Yang di Hasilkan Oleh Mahasiswa


Pengumuman Anggota Baru

ASSALAMUALAIKUM

DI INFORMASIKAN
BAGI SELURUH ANGGOTA KOPMA ANGKATAN 2011

YANG SUDAH MELAKUKAN PENDAFTARAN
AKAN TETAPI BELUM MELAKSANAKAN INTERVIEW
DAN MENYERAHKAN PERSYARATAN LAINNYA
HARAP UNTUK SECEPATNYA
MENYERAHKAN PRASARAT TERSEBUT
DAN MELAKSANAKAN INTERVIEW
GUNA MEMPERCEPAT ADMINISTRASI
KEPENGURUSAN.

Batas Pengumpulan Akhir Prasarat : selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 2011 ( dikirim langsung kepada pengurus :
(CP: 085711368805- 0857-2152-2010 ))

Untuk Informasi Umum silahkan Kunjungi dan bergabung di :
FACEBOOK :Pages KOPMA UIKA
Website: www.kopma.uika-bogor.ac.id
Email : kopma.uika@gmail.com


NB: Bagi mahasiswa/i yang belum mendaftar, masih terbuka kesempatan anda hingga 15 Oktober 2011

Berani Tampil Beda

Masa muda adalah masa yang penuh dengan gejolak dan emosi. Masa pencarian jati diri, ingin diakui dan perasaan menggebu ingin mencoba sesuatu yang baru. Namun sebenarnya di masa inilah karakter dan masa depan seseorang dibentuk. Aktualisasi diri di masa ini membuat kita sadar akan tujuan hidup kita. Banyak yang menemukan tujuan hidupnya, banyak juga yang hidup hanya sekedar melalui hari demi hari tanpa arah yang pasti.

Masa muda yang sukses adalah masa muda yang di manfaatkan untuk mencari ilmu dan pengalaman positif sebanyak mungkin. Namun, kebanyakan pemuda menganggap masa ini adalah masa yang indah untuk mendekati lawan jenis, untuk hura-hura, every day dugem, dan lain-lain. Hal itu sangat umum terjadi di mana saja, baik di kota maupun di desa. Apalagi di jaman sekarang, yang mana nilai-nilai moral dan agama sudah mulai bergeser dan ditinggalkan. Banyak dari mereka terpengaruh mode, trend, dan suguhan media televisi yang sering tidak mendidik.

Mau ke mana ya kaki ini melangkah?
Ke tempat A, acaranya cuma hura-hura;
ke tempat B pesta miras dan narkoba…
Dengan si A, sukanya nongkrong;
dengan si B, makan ati, pacaran melulu…

Kenapa bingung sahabat…?
Kenapa kita harus sama dengan mereka?
Bukankah kita mempunyai impian sukses sendiri.
Mereka tak akan membantu mewujudkan impian sukses kita.
Jadi, beranikah Anda untuk tampil lain dari yang lain, demi mengejar impian kita.

Beranikah Anda tampil beda?
Sibukkan diri kita menuntut ilmu, sementara teman-teman nongkrong di mall atau tempat hiburan lainnya.
Sibukkan diri kita untuk belajar bisnis, sementara yang lain pergi ke pesta atau diskotik.
Teman-teman sibuk pacaran, sibukkan diri kita mengikuti seminar investasi atau seminar Enterpreneur
Biasakan kita rajin berolah raga, sementara kebanyakan orang malas-malasan.
Jadikan diri kita taat beribadah, sementara kebanyakan orang ingat Allah hanya kalau lagi susah.
Pendek kata, kalau kegiatan itu positif, kenapa tidak kita lakukan, walau kebanyakan orang enggan melakukan.
Walau awalnya sendirian, pasti nanti kita akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kita.

Kalau tidak ingin menjadi orang rata-rata, maka beranikan diri tampil beda,
melakukan pekerjaan sebaik-baiknya, melakukan pekerjaan menantang yang banyak dijauhi orang.
Membuka lapangan kerja contohnya, atau berwiraswasta.
Dari pada pusing cari kerja,
sementara unemployment di mana-mana, lapangan kerja sangat terbatas.

Beranikah kita tampil beda, dengan menjadi solusi bagi mereka, atau minimal bagi diri sendiri…?

Bagi yang sudah bekerja di bidang apa saja, beranikah Anda tampil beda dengan melakukan tugas sebaik-baiknya?
Menjadi yang terbaik di bidang Anda…
Sukses menantang keberanian dan kerja keras kita, beranikah kita tampil beda, dengan menjemputnya di barisan paling depan. Dalam pendidikan, karier, bisnis, sosial-politik, dan semua aspek kehidupan; beranikah kita tampil beda, menjadi di atas rata-rata?

Mengutip ceramah Dato’ Dr. H. Mohd Fadzilah Kamsah dari Malaysia, ( ketika Ceramah Umum Kuliah dimalaysia bulan Lalu )

“Orang cemerlang suka lakukan apa yang orang gagal tak suka lakukan…!”
Selamat meraih sukses yang luar biasa!


Senin, 03 Oktober 2011

Jiwa Enterpreneurship dan leadership dari Sang Teladan

Jiwa Enterpreneurship dan leadership dari Sang Teladan
Nurdin Al Azies
CEO Centra Kreatifitas Mahasiswa

Hal yang patut menjadi renungan kita sebagai Umat Islam saat ini adalah, kita dilahirkan sebagai umat yang mayoritas di negri ini, akan tetapi kerkadang kita malah bagaikan budak dari para kaum musrikin yang menjadi penguasa yang tak ada upaya serta kekuatan melainkan kita hanya bisa mengangguk-anggukan kepala saja dan menurut kepada semua perintah atasan. Atas dasar kebutuhan, kita rela menunda nunda ibadah hanya karena lebih mementingkan sebuah kredibilitas diri sebagai karawan yang teladan dimata bos. Sesungguhnya hal inilah yang menjadi ironi, dan jika berkelanjutan bukan saja umat Islam akan jadi budak kaum jahil, akan tetapi Islam akan terus terkerdilkan oleh keadaan seperti ini.

Apakah yang menjadikan kita seperti ini, tak lain karena kita kurang respek untuk mempelajari pelajaran mengenai leadership dan manajerial. Kita lebih fokus pada life skill atau kemampuhan bagai mana cara bekerja dengan baik, kita lebih senang jika dibilang sebagai staff ahli ketimbang disebut sebagai seorang seorang manajer.Kelemahan leadership dan manajerial ini ternyata dapat kita telusuri dengan mengamati bagaimana pemahaman umat tentang sifat Rasulullah SAW.

Diantara titik-titik yang kurang tersentuh secara maksimal adalah bagaimana umat Islam mempelajari masa muda Rasulullah SAW sebelum menjadi nabi.Dari beberapa literatur yang didapat, betapa jiwa entrepreneurship Rasulullah di bidang wirausaha begitu mendominasi, sehingga beliau berkembang menjadi seorang pemimpin yang memiliki jiwa entrepreneur, dan keterampilan manajemen yang baik untuk mengelola sebuah dakwah, sebuah sistem yang bertata nilai kemuliaan Islam.Pada waktu Rasulullah masih kecil, beliau sudah mempunyai sebuah proyek untuk menjaga kehormatan harga dirinya agar tidak menjadi beban bagi kehidupan ekonomi pamannya, Abu Thalib, yang memang tidak tergolong kaya.

Beliau mendapat upah dari menggembalakan beberapa ekor kambing miliki orang lain, yang secara otomatis mengurangi biaya hidup yang harus ditanggung oleh pamannya ini.Pada usia 12 tahuan, sebuah usia yang relatif muda, beliau melakukan perjalanan dagang ke Syiria bersama Abu Thalib. Beliau tumbuh dewasa di bawah asuhan pamannya ini dan belajar mengenai bisnis perdagangan darinya. Bahkan ketika menjelang dewasa dan menyadari bahwa pamannya bukanlah orang berada serta memiliki keluarga besar yang harus diberi nafkah, Rasulullah mulai berdagang sendiri di kota Mekkah.

Bisnisnya diawalai dengan sebuah perdagangan taraf kecil dan pribadi, yaitu dengan membeli barang dari satu pasar dan menjualnya kepada orang lain. Aktivitas bisnis lainnya dengan sejumlah orang di kota Mekkah pun dilakukan. Dengan demikian ternyata Rasulullah telah melakukan aktivitas bisnis jauh sebelum beliau bermitra dengan Khadijah. Dan inilah yang membuahkan pengalaman yang tak ternilai harganya dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan pada diri Rasulullah.

Ciri yang sangat khas dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah waktu itu adalah beliau sangat terkenal karena kejujurannya dan sangat amanah dalam memegang janji. Sehingga tidak ada satupun orang yang berinteraksi dengan beliau kecuali mndapat kepuasan yang luar biasa. Dan ini merupakan sebuah nuansa dengan pesona tersendiri bagi warga Jazirah Arab. apalagi kemuliaan akhlaknya seakan menebarkan pesona indah kepribadiannya.Pun ketika beliau tidak memiliki uang untuk berbisnis sendiri, ternyata beliau banyak menerima modal dari orang-orang kaya Mekkah yang tidak sanggup menjalankan sendiri dana mereka, dan menyambut baik seseorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang yang mereka miliki berdasarkan kerjasama. Tiada lain karena sejak kecil Rasulullah telah dikenal oleh penduduk Mekkah sangat rajin dan penuh percaya diri. Dikenal pula oleh kejujuran dan integritasnya dibidang apapun yang dilakukannya. Tak berlebihan bila penduduk Mekkah memanggilnya dengan sebutan Shiddiq (jujur) dan Amin (terpercaya).Salah seorang pemiliki modal itu adalah Khadijah, yang kelak menjadi istri beliau, yang menawarkan suatu kemitraan berdasarkan sistem bagi hasil (profit sharing). Dan, subhanallaah, kecakapan Rasulullah dalam berbisnis telah mendatangkan keuntungan, dan tidak satupun jenis bisnis yang ditanganinya mendapat kerugian.

Selama bermita dengan Khadijah inilah Rasulullah telah melakukan perjalanan dagang ke pusat bisnis di Habasyah (Ethiopia) dan Yaman. Beliau pun empat kali memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khadijah ke Syria dan Jorash.Diantara hal yang terus menerus harus kita teladani dari Rasulullah dalam interaksi bisnisnya adalah beliau sangat menjaga nilai-nilai harga diri, kehormatan, dan kemuliannya dalam proses interaksi bisnisnya ini. Bisnis bagi Rasulullah SAW tidak hanya sebatas perputaran uang dan barang, tapi ada yang lebih tinggi dari semua itu, yaitu mejaga kehormatan diri. Sehingga keuntungan apapun dari setiap transaksi yang beliau dapatkan, maka kemuliaannya justru semakin menjulang tinggi.

Semakin dihormati, semakin disegani dan ini menjadi aset tak ternilai harganya yang mendatangkan kepercayaan dari para pemilik modal.Dengan kata lain, modal terbesar dari seorang yang menjadi pengusaha sukses, pemimpin sukses, atau ilmuwan sukses dalam disiplin ilmu apapun, ternyata jiwa entrepreneur ini harus dikembangkan sejak awal. Pembangunan harga diri, pembangunan etos kerja, pembangunan karir kehormatan sebagai seorang jujur yang terbukti teruji dan sangat amanah terhadap janji-janji, jikalau hal ini ditanamkan, dilatih sejak awal maka akan membuahkan kepribadian yang sangat bermutu tinggi dan ini menjadi bekal kesuksesan bekerja dimanapun atau kesuksesan mengemban amanah jenis apapun.Dan yang paling perlu digaris bawahi, Rasulullah SAW mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke sebanyak umat. Sehingga kesuksesannya mampu membawa banyak dampak positif, yaitu kesuksesan dan kesejahteraan bagi umat yang lainnya. Dan inilah yang menyebabkan kepribadian junjungan kita, Rasullah SAW begitu monumenatal, baik dalam mencari nafkah maupun dalam menafkahkan karunia rizki yang diperolehnya.Semoga kita semua mampu merenungi kejujuran diri, amanah, dan kegigihan dalam menjaga kehormatan harga diri kita selaku umat Islam.***

Referensi = Ceramah AA GYM

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More